Drama horor komedi di kantor
11:26 PMIni tulisan ke-22 dari kumpulan Cerita Vindia di tahun 2019. Sebelumnya, kamu bisa baca tulisan lain di sini
22 Januari 2019.
Kekuatan chill terhadap sesuatu di luar kendali kita ternyata berguna. Hari ini mengalami kejadian yang kalau dipikirin jero bakalan kesel sendiri. Namun aku memilih selo aja, semua memang bisa terjadi begitu.
Tanpa disadari, aku mulai menyadari bahwa mulai jatuh hati pada barang yang ku temui beberapa minggu lalu. Bermula dari main ke kos teman, aku melihat lemari dua pintu yang minimalis. Saking naksirnya, waktu main ke mal mampir ke booth furnitur. Bertanyalah pada petugas dan mendapatkan rekomendasi persis seperti yang aku inginkan.
Ditemani perugas, aku keliling sembari mengecek isi lemari dua pintu dengan berbagai model. Gemas sekali melihatnya. Setelah menaksir harga plus ongkos kirim, keinginanku mulai goyah.
“Kamu mau beli lucunya atau fungsinya?”
Perdebatan tersebut tak perlu dipusingkan karena pasti aku pilih fungsinya. Benar saja, hal yang aku takutkan terjadi. Aku mulai berniat membawanya pulang. Apalagi setelah tanya ke teman kos bersangkutan, hasilnya cocok alias match!
“Eits, Vin!”
Tunggu dulu, ingatkah engkau pada tujuan awal. Tolong simpan sebentar, susun lagi prioritasnya. Wkwkw
Cerita selanjutnya balik ke poin awal. Hal di luar kendali kita ternyata bisa membawa tawa canda sampai keselek. Sejak tiba di kantor, dari gerbang terdengar suara mesin genset.
“Ah ini mati listrik ya,” batinku.
Beruntung saat masuk masih ada suplai listrik buat garap gawean. Beberapa jam kemudian, genset dimarikan karena listrik kembali menyala. Semua kembali pada aktivitas masing-masing sampai tibalah rapat harian yang lagi ramai justru ‘bleb’. Listrik mati lagi!
Jeda magrib, akhirnya genset nggak dinyalakan. Usai salat dan makan, genset akhirnya dinyalakan. Namun beberapa jam tepatnya sekitar pukul 19.30 WIB, genset dimatikan. Suasana semakin terasa kelabu ditambah dengan hujan dan petir.
Hari ini harusnya jadi single fighter karena suaty alasan. Tapi akhirnya, bala bantuan muncul. Terima kasih!
Gelap, hujan, mati listrik, membuat anak kantor banyak yang tertahan. Mereka memilih menunggu hujan reda daripada besok sakit dan ‘dear tim’. Beberapa anak malam dan—yang masih tertahan akhirnya berkumpul di meja tengah. Kita berkumpul ditemani pendar lilin. Sebagian orang mengobrol ngalor ngidul, sebagian lainnya kerja secara bergilir.
Malam semakin menjadi. Kejadian lucu mulai terjadi di tengah mati listrik. Cerita bermula dari grup WhatsApp yang menanyakan kabar dan situasi terkini kantor.
“Masih mati listrik?”
Dari pertanyaan tersebut, salah satu teman mengunggah foto anak-anak yang duduk ngobrol di ruang tengah. Kebayang foto dengan pencahayaan minim pastingan lebih banyak yang gelap ala bokeh. Cerita horor dimulai!
Banyak anggota grup mulai mengirimkan foto berisi lingkaran-lingkaran ala foto primbon. Inget nggak sih, foto primbon yang dilingkari adalah foto penampakan hantu. Kita semua yang lagi asyik ngobrol akhirnya membicarakan foto di grup.
“Itu siapa di belakang si ini?”
Beberapa anak menggerombol langsung panik dan kaburrr. Aku yang lagi gawe ditinggal oleh mereka. Anak-anak cerita sambil pergi ramean macam maling kabur. Melihat ekspresi mereka ketakutan jamaah bikin parno sekaligus ketawa. Wkwkwk
Setelah kabur, mereka berdiskusi sembari berdebat tentang sosok di belakang si ini. Mereka akhirnya menemukan sosok yang dimaksud. Ternyata topi milik anak kantor yang bertengger di pc. Kita semua akhirnya ketawa dengan kekonyolan masing-masing.
Anak-anak kantor emang udah biasa sama kejadian begitu. Beberapa di antaranya parno dan takut apalagi mati listrik dan gelap. Terima kasih ya, kalian membuat shift malamku betah di kantor. Makasih udah ditemenin sama obrolan drama percintaan, komedi, dan sambatan kalian.
0 comments