Sahabat tidak harus berwujud makhluk hidup. Sahabat bisa juga berbentuk benda mati. Jadi ceritanya, saya memiliki beberapa barang bawaan. Barang bawaan yang secara nggak langsung dibutuhkan untuk keberlangsungan kehidupan.
Tas yang saya bawa tak pernah absen dari beberapa sahabat matiku. Adapun beberapa benda yang wajib saya bawa adalah
1. Buku Agenda
Buku agenda menjadi wajib bagi saya, karena benda tersebut mampu menunjang perkuliahan saya. Mencatat apa yang seharusnya dicatat, seperti tugas, pengingat, dan lain-lain. Selain itu sahabat saya ini mampu menjadi tempat luapan perasaan saya. Ketika saya merasa bosan, saya menulis, menggambar, ataupun sekadar mencorat-coret.
2. Flashdisk Toshiba 1 GB
Saya mendapatkan flashdisk ketika saya menginjak jenjang SMP. Flashdisk yang saya gunakan saat ini merupakan flashdisk yang sama dengan flashdisk pertama. Flashdisk berkapasitas penyimpanan 1 GB ini dulunya flashdisk yang diagung-agungkan-(pada zamannya). Sekarang flashdisk ini harus tenggelam oleh arus per-flashdisk-an. Flashdisk segitu susah untuk menyimpan film, apalagi flashdisk tersebut sudah dijejali dengan banyak filepenting. Tapi nyatanya, saya masih enggan untuk mem-phk flashdisk itu. Flashdisk itu masih saya gunakan :) Awet tenan!
3. Handphone Nokia Asha 309
Pada awal menggunakan handphone ini, saya mendapat banyak pertanyaan. Pertanyaan seputar alasan saya memilih handphone tersebut. Ya prinsip saya, handphone itu dibeli sesuai kebutuhan aja. Kebutuhan saya saat ini, handphone yang bisa buat merekam audio, alarm, aplikasi internet, telpon, sms, dan radio. Sesederhana itu saya beli handphone. Emang ada berbagai android melalang buana di toko handphone, tapi saya kekeuh membeli handphone tersebut. Handphone ini saya gunakan untuk mendengarkan radio, dikala saya bosan, nggak bisa tidur dan lain-lain. Intinya handphone saat ini sangat dibutuhkan karena informasi yang disebarkan dan didapatkan sangat cepat. :)
Itu tadi sahabat mati saya, mati dalam artian tidak hidup alias tidak bernyawa. Kalo kamu punya sahabat mati apa? :)
XOXO
Sahabatnya vindi tergeletak di lantai. |
1. Buku Agenda
Buku agenda menjadi wajib bagi saya, karena benda tersebut mampu menunjang perkuliahan saya. Mencatat apa yang seharusnya dicatat, seperti tugas, pengingat, dan lain-lain. Selain itu sahabat saya ini mampu menjadi tempat luapan perasaan saya. Ketika saya merasa bosan, saya menulis, menggambar, ataupun sekadar mencorat-coret.
2. Flashdisk Toshiba 1 GB
Saya mendapatkan flashdisk ketika saya menginjak jenjang SMP. Flashdisk yang saya gunakan saat ini merupakan flashdisk yang sama dengan flashdisk pertama. Flashdisk berkapasitas penyimpanan 1 GB ini dulunya flashdisk yang diagung-agungkan-(pada zamannya). Sekarang flashdisk ini harus tenggelam oleh arus per-flashdisk-an. Flashdisk segitu susah untuk menyimpan film, apalagi flashdisk tersebut sudah dijejali dengan banyak file
3. Handphone Nokia Asha 309
Pada awal menggunakan handphone ini, saya mendapat banyak pertanyaan. Pertanyaan seputar alasan saya memilih handphone tersebut. Ya prinsip saya, handphone itu dibeli sesuai kebutuhan aja. Kebutuhan saya saat ini, handphone yang bisa buat merekam audio, alarm, aplikasi internet, telpon, sms, dan radio. Sesederhana itu saya beli handphone. Emang ada berbagai android melalang buana di toko handphone, tapi saya kekeuh membeli handphone tersebut. Handphone ini saya gunakan untuk mendengarkan radio, dikala saya bosan, nggak bisa tidur dan lain-lain. Intinya handphone saat ini sangat dibutuhkan karena informasi yang disebarkan dan didapatkan sangat cepat. :)
Itu tadi sahabat mati saya, mati dalam artian tidak hidup alias tidak bernyawa. Kalo kamu punya sahabat mati apa? :)
XOXO
Ada kisah yang belum selesai.
Ada kisah yang harus terputus.
Ada kisah yang terus berlanjut.
Ada kisah yang direlakan.
Ada kisah yang dipaksakan.
Ada kisah manis berujung pahit.
Ada kisah pahit berakhir manis.
Ada kisah yang direlakan.
Ada kisah yang dipaksakan.
Ada kisah manis berujung pahit.
Ada kisah pahit berakhir manis.
Ada kisah yang baik.
Ada kisah yang buruk.
"Terlalu mudah mencari masa lalu, tapi tak mudah untuk menggambarkan masa depan secara jelas."
sekian~
Dunia ini penuh dengan orang-orang keren. Memang tidak ada ukuran yang pasti, siapa saja yang layak disebut keren? Kriteria macam apa yang masuk dalam jajaran orang keren?
Keren merupakan kata yang sering kita lontarkan terhadap suatu hal. Suatu hal yang mengagumkan, mengesankan ataupun memiliki karakteristik tertentu. kata 'keren' memang susah-susah gampang untuk diterapkan pada suatu hal. Semua memang berhak menyandang status 'keren', tapi tak semua hal di dunia ini 'keren', karena...
Keren itu subjektif.
Menurut saya keren, belum tentu kamu bilang keren. Saya menilai, kata keren yang keluar dari orang selalu melibatkan perasaannya. Perasaan dimana ia suka akan hal itu atau tidak.
Contohnya, saya suka menulis. Lalu saya berpikiran, seseorang yang bisa menulis itu keren. (Dalam hal ini, saya belum masuk dalam jajaran keren!) Lalu saya menemukan seorang penulis, dan penulis itu saya beri cap 'keren'.
Saya mampu memberikan cap keren, karena saya tahu betapa kerja kerasnya penulis menghasilkan suatu karya. Betapa binggungnya memilih kata per kata, menyingkronkan kalimat per kalimat, hingga menjadi suatu paragraf. Setelah menjadi suatu paragraf, satu per satu paragraf disusun menjadi suatu karangan. Dan traaap~ karangan tersebut belum akan sampai pada pembaca jika belum melewati revisi berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang,....
Kembali ke topik keren~
Keren itu subjektif! Boleh jadi kita sependapat, tapi boleh jadi kita tidak sependapat. Tergantung selera masing-masing~
Salam keren ajaah!
XOXO
Keren merupakan kata yang sering kita lontarkan terhadap suatu hal. Suatu hal yang mengagumkan, mengesankan ataupun memiliki karakteristik tertentu. kata 'keren' memang susah-susah gampang untuk diterapkan pada suatu hal. Semua memang berhak menyandang status 'keren', tapi tak semua hal di dunia ini 'keren', karena...
Keren itu subjektif.
Menurut saya keren, belum tentu kamu bilang keren. Saya menilai, kata keren yang keluar dari orang selalu melibatkan perasaannya. Perasaan dimana ia suka akan hal itu atau tidak.
Contohnya, saya suka menulis. Lalu saya berpikiran, seseorang yang bisa menulis itu keren. (Dalam hal ini, saya belum masuk dalam jajaran keren!) Lalu saya menemukan seorang penulis, dan penulis itu saya beri cap 'keren'.
Saya mampu memberikan cap keren, karena saya tahu betapa kerja kerasnya penulis menghasilkan suatu karya. Betapa binggungnya memilih kata per kata, menyingkronkan kalimat per kalimat, hingga menjadi suatu paragraf. Setelah menjadi suatu paragraf, satu per satu paragraf disusun menjadi suatu karangan. Dan traaap~ karangan tersebut belum akan sampai pada pembaca jika belum melewati revisi berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang, berulang-ulang,....
Kembali ke topik keren~
Keren itu subjektif! Boleh jadi kita sependapat, tapi boleh jadi kita tidak sependapat. Tergantung selera masing-masing~
Salam keren ajaah!
XOXO