Ada yang berbeda pada kuliah Hari Jumat (20/12). Bukan karena kuliahnya menjadi pukul 13.30 ya. Bukan juga karena hujan gerimis yang awet dari malam hingga menjelang malam. Ternyata, yang membedakan adalah hadirnya seorang laki-laki lulusan sosiologi yang sekarang bekerja di salah satu perusahaan swasta. Beliau adalah mas Saiful*maaf kalo salah nulis nama. Mengapa beliau dihadirkan dalam kuliah? Tentunya untuk membagi pengalaman beliau mengenai dunia kerja CSR . Sangat menarik menurut saya, terlebih isu CSR ini sedang booming di Indonesia. Namun, sangat disayangkan mahasiswa yang hadir tak sepenuh biasanya.
Bertempat di SR 1 (ruang kuliah mata kuliah sejarah dan perkembangan CSR), saya dan teman-teman menjadi pendengar yang baik. Mulai dari pengalaman beliau semasa kuliah, track record beliau, hingga pengalaman bekerjanya. Banyak info yang saya dapatkan saat berada di kelas. Mendengar pengalaman beliau, saya pribadi merasa minder. Saya masih kurang-lebih tepatnya sangat kurang- dalam mempersiapkan diri ke depan. Dari segi pengalaman, saya kurang, dari segi bahasa saya kurang, dari segi kepercayaan diri saya juga kurang. Eits, tapi adasatu hal yang menjadi nilai plus bagi saya. Kata beliau, "mahasiswa yang terjun dan bergabung dalam media, baik cetak, maupun elektronik telah memiliki modal yang baik."-Intinya gitu~ Lalu saya berterima kasih kepada Surat Kabar Mahasiswa (SKM) UGM Bulaksumur yang telah menambah pengalaman jurnalistik saya.
Selama kelas berlangsung, saya juga merenung dan merefleksikan diri di bawah terpaan AC *langsung*-(baca: kademen). Suasana bertambah dingin ketika sebelum masuk kelas, air membilas kaki dan tangan saya(makin dingin). Kembali ke perenungan. Mumpung masih ada waktu kuliah, yuk manfaatin diri buat meningkatkan kapasitas! Fokuslah vin~ kamu kan sudah masuk di jurusan dengan prospek yang sangat bagus dan menjanjikan. Jangan buang waktumu saat kuliah, yuk upgrade diri~ Pengalamannya mengorganisasi masyarakat, bahasanya dibenerin, keyakinan hatinya juga dibenerin. Jangan lupa selalu berdoa kepada Allah swt :)) InsyaAllah, kalau ada keinginan pasti ada jalan. : D
XOXO
Pok Tunggal Beach w/ divisi Redaksi 2012-2013 |
Have a nice day!, itu sebaris kalimat yang melekat di foto. Entahlah, saat itu saya sedang bosan dengan rutinitas. Ajakan untuk jalan-jalan saya terima. Saya senang, saking senangnya, saya berangkat ke bul (tempat kumpul-baca) ontime. Tetapi ada teman saya yang lebih gasik, dia Nafisah. Karena baru berdua, kita ngobrol dulu. Hingga satu per satu orang berdatangan ke bul.
Judul jalan-jalan kali ini memang jalan-jalan, yang bersinggungan dengan kata senang, dan bahagia. Ini jalan-jalan yang menyenangkan. Walaupun pada intinya, ini jalan-jalan 'perpisahan masa kepemimpinan mbak Sekar'.Tapi kami menikmati kebahagiaan ini.
Fotonya diambil menggunakan kamera mas Aji (yang berpose melipat tangan di dada). Pemotretnya mas-mas fotografer yang saat itu juga sedang memotret pantai. Ada banyak sekali foto, baik dari kamera mas Aji, Nafisah, maupun handphone pribadi. Jika sempat, saya akan menceritakan detail perjalanan kita. Beserta foto-foto via handphone.
Terima kasih semua. Makasih ya buat jalan-jalannya :'D
XOXO
Apakah ini semua sudah terlambat? Terlambat untuk mengakui, bahwa saya telah masuk ke dalam lubang-(lebih tepatnya terlalu dalam! Hingga saya tak mampu kembali ke atas permukaan.) Saya berjalan secara konsisten masuk. Seolah, tak ada aral yang menerjang. Namun, detik ini saya merasa jalan yang saya lalui sedikit mengganjal.
"Saya ingin keluar dari lubang ini. Saya ingin kembali." Tapi apa yang terjadi? Hanya pantulan suara sendiri yang terdengar. Saya meringkuk di pikiran, berusaha memecahkan racauan ini. "Mbuhlah, mungkin sudah terlambat." batinku. Seketika muncul teman di atas lubang. Dia memberikan uluran tali kepadaku. "Ayo pegang talinya. Aku akan membantumu keluar," katanya.
Tali telah berada dihadapan, kemudian saya memegangnya erat. Perlahan tarikan mulai terasa, saya terangkat. Saya naik!" Perasaan bahagia muncul. Muncul seketika! Saya kembali merendah, merendah, hingga kaki saya mampu menapak ke bawah. Menyadari jikalau saya kembali ke tempat semula, sesak terasa. "Saya benar-benar tidak bisa keluar dari sini." Mendengar gaungan suara saya, teman saya menjawab. "Maaf teman, talinya putus. Akan ku coba cara lain, agar kamu bisa keluar. Tapi maaf, aku harus pergi jauh dari area ini."
"Teman, jangan tinggalkan saya." Suara saya mendapat jawaban, hening.
-XOXO-