Saya kira masalah orang dewasa yang begitu kompleks hanya ada di layar kaca. Seperti masalah ayah ibu dan yang mereka permasalahkan.
Ternyata saya salah. Masalah itu ada dan benar-benar ada. Apa yang ada di layar kaca kan banyak yang terinspirasi dari kisah nyata, vin.
Saya kira masalah orang dewasa akan jauh dari jangkauanku.
Lagi-lagi, saya salah. Masalah orang dewasa selalu mengikuti satu langkah di belakang, depan, dan samping kiri-kanan.
Sadarkah kalian orang dewasa? Ada yang menyaksikan permasalahan kalian. Perdebatan sengit kalian. Ku rasa kalian terlalu nggak peduli dengan para penonton itu. Yang kalian pedulikan adalah kebahagiaan kalian sendiri.
Entah sampai berapa lama lagi, penonton harus melihat adegan-adegan. Penonton itu tak dapat berpaling. Ada rantai di kedua kakinya. Memaksanya untuk tinggal dan menyaksikan itu semua. Sesekali penonton menangis karena tak sanggup. Beberapa kali menutup kedua matanya untuk menghalangi pandangannya. Apa yang didapat? Suara bising menyeruak. Penonton pun mengarahkan kedua tangannya ke lubang telinga. Mata terbuka. Ia kembali menyaksikan adegan demi agenda. Namun ia sadar, ia dapat memejamkan mata sembari menutup telinga. Seketika gelap dan sunyi.
Penonton itu kini berada dalam kegelapan dan kesunyian. Kehilangan pemandangan indah nan membahagiakan. Kini penonton merasa terkurung dan terkekang.
Mau sampai kapan bertahan, penonton?
Xo