Ini tulisan ke-11 dari kumpulan Cerita Vindia di tahun 2019. Sebelumnya, kamu bisa baca tulisan lain di sini.
Photo by Roman Kraft on Unsplash |
11 Januari 2019.
Jogja dirundung mendung dalam beberapa hari ke belakang. Hujan semakin menambah kesyahduan. Kebayang mi kuah hangat dan teh yang dituang dengan air mendidih. Kepulan asap dan aroma relaksasi begitu terasa.
Meski hujan, aku dan teman-temanku memiliki rencana untuk berkumpul.
"Ketemu di mana?" tanyaku pada temanku.
"Di palem kuning ya," jawab temanku yang menyebut dirinya ingin mi.
Buat anak UGM, pasti nggak asing lagi dengan nama Palem Kuning. Burjo andalan mahasiswa buat memenuhi asupan gizi selama merantau. Nggak banyak berubah tempat makan sekaligus nongkrong mahasiswa UGM di belakang Dunkin Donuts.
Tak seperti hari-hari biasanya, Palem Kuning terbilang sepi. Kursi-kursi masih banyak yang kosong. Hanya sekitar lima meja yang terisi dengan sekumpulan mahasiswa atau sejoli yang sedang bercakap-cakap. Dengan obrolan yang hangat, kuliner ala warung burjo ini semakin mengakrabkan suasana.
Aku datang lebih dahulu di Palem Kuning. Belum tampak teman-temanku hadir. Akhirnya aku memilih kursi di dekat pintu masuk. Nggak berselang lama, akhirnya temanku datang. Bertemu dengan teman yang dua sedang berjuang dengan skripsi dan satunya berusaha mencari kerjaan.
Kapan terakhir ketemu? Rasanya ada banyak obrolan yang seharusnya diceritakan dan dibagi saat bertemu. Saking banyaknya sampai lupa ngobrol apa. Akhirnya cerita ngalor ngidul tentang cerita-cerita unik. Kadang momen seperti ini aku rindukan setelah kerja.
Ada sisi lain yang bikin orang-orang malas bertemu dengan teman. Kadang kala mereka merasa minder. Ya akupun mengalaminya. Pernah diajak bertemu namun 'beruntung' bisa kabur. Nggak kabur ding, lebih tepatnya sudah ada agenda lain. Jadinya belum bisa bertemu. Hehe
Padahal bertemu teman lama adalah salah satu cara mempererat persaudaraan. Silaturahmi maksudnya~