Ini tulisan ke-28 dari kumpulan Cerita Vindia di tahun 2019. Sebelumnya, kamu bisa baca tulisan lain di sini
28 Januari 2019.
Akhirnya tanggal ini tiba juga. Setelah dinanti berhari-hari hingga kepala pusing melihat angka-angka yang minus. Ndilalah, ada aja orang yang menambah ‘keminusan’. Sampai-sampai aku mulai belajar bodo amat. “Sek ya, aku yo lagi mumet je.”
Karena kurang cairan, sejak sore kepala cenat-cenut. Sampai blog ini ditulis, kepala masih bergejolak. Padahal udah rebahan, masih aja mumet. *ala-ala akun sambat*
2019 sudah berjalan satu bulan, ternyata susah ya buat berada di jalur tujuan. Niat udah A tapi kejadian B. Akhirnya putar otak biar tetep di A walaupun dengan rencana C.
Sudah belajar untuk tidak berekspektasi lebih pada manusia dan segala hal di luar kendali. Hasilnya, mau buka slip aja memilih waktu—pas balik kerja aja—biar mood-nya nggak keganggu. Padahal cuma menunda rasa takut akan persepsi atau ekspektasi yang dibuat.
Maaf kalau hari ini ada banyak chat yang cuma diread atau lupa bales. Sedang dalam kondisi tidak baik. Kayaknya si kurang tidur dan cairan.
Mengeluh dengan nada negatif begini membuatku ketawa. Mengapa aku harus mengeluh? Padahal bisa lho bersyukur. Alhamdulillah penantian panjang terwujud. Puji Tuhan, satu kewajiban tercicil. Bisa menerapkan metode STAR dengan bijak (stoic mode pemula).
Karena kurang cairan, sejak sore kepala cenat-cenut. Sampai blog ini ditulis, kepala masih bergejolak. Padahal udah rebahan, masih aja mumet. *ala-ala akun sambat*
2019 sudah berjalan satu bulan, ternyata susah ya buat berada di jalur tujuan. Niat udah A tapi kejadian B. Akhirnya putar otak biar tetep di A walaupun dengan rencana C.
Sudah belajar untuk tidak berekspektasi lebih pada manusia dan segala hal di luar kendali. Hasilnya, mau buka slip aja memilih waktu—pas balik kerja aja—biar mood-nya nggak keganggu. Padahal cuma menunda rasa takut akan persepsi atau ekspektasi yang dibuat.
Maaf kalau hari ini ada banyak chat yang cuma diread atau lupa bales. Sedang dalam kondisi tidak baik. Kayaknya si kurang tidur dan cairan.
Mengeluh dengan nada negatif begini membuatku ketawa. Mengapa aku harus mengeluh? Padahal bisa lho bersyukur. Alhamdulillah penantian panjang terwujud. Puji Tuhan, satu kewajiban tercicil. Bisa menerapkan metode STAR dengan bijak (stoic mode pemula).