Imlek juga berarti hari kunjungan keluarga. Orang-orang yang saling bertemu saling mengucapkan “gong xi fa choy” yang artinya selamat tahun baru, semoga tambah kaya. Imlek sebagai penanda awal tahun baru atau sincia ini menjadi momen untuk bersilahturahmi sambil mensyukuri rezeki yang didapat pada tahun sebelumnya dan berdoa, terutama agar di tahun mendatang mendapat rezeki yang lebih banyak serta awet muda. Sejak hari Imlek hingga dua hari kemudian, orang China pantang menyapu rumah, karena itu akan dianggap menyapu rezeki yang baru saja mampir.
Lima belas hari setelah Imlek, masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh, yang antara lain ditandai dengan upacara membuka mata naga. Karena itulah arak-arakan naga dan barongsai baru muncul pada Cap Gomeh. Kalau di Tiongkok, orang-orang merayakan Cap Go Meh dengan makan tangyuan-semacam bakpia dari tepung ketan dengan isi kacang merah dan babi asin. Cap Go Meh adalah hari pesta. Semua orang keluar rumah untuk makan enak di restoran bersama keluarga dan handai tolan. Saling menyapa dan memberi salam,”Thiam Hok Thiam Siu” yang artinya tambah kaya tambah sejahtera. Pesta itulah yang memicu populernya makanan enak bernama lontong cap go meh, sebuah fusi dahsyat yang telah berhasil melintasi beberapa abad, dan tetap popular hingga kini. Lontong Cap Go Meh juga sering disebut lontong terang bulan, Karena perayaan cap gomeh selalu jatuh pada malam terang bulan. Simbol-simbol itu begitu meriah dan sarat dengan pengharapan untuk kemakmuran yang berlandaskan semangat kekeluargaan.
Sumber: Tjoe, Thomas Liem. 2009. Ilmu bisnis Tionghoa. Yogyakarta: MedPress.
Gmbr tangyuan
Sumber:
Pesta perayaan Imlek berlangsung selama 15 hari, yang sering disebut Cap Go Meh. Pada perayaan Cap Go Meh, orang berkumpul dan juga mengucapkan kata-kata positif, seperti “Thiam Hok Thiam Siu”, yang artinya ‘tambah kaya, tambah sejahtera, makmur dan bahagia.’ Pada perayaan Cap Go Meh, bnayak pesta-pesta dilakukan, dan makanan yang terkenal sampai saat ini adalah lontong Cap Go Meh, yang benar-benar enak.
Guang, Lie Shi. 2009. Rahasia Kaya dan Sukses Pebisnis Tionghoa. Yogyakarta: ANDI.