Tulisan ini didedikasikan buat temen nekat dan mbolang saya, Ayuwe dan Diandut.
Hai apa kabar kalian? Saya harap kalian sedang menikmati libur semester ini dengan penuh kebahagiaan. Bahagia bertemu dengan keluarga kalian. Oiya kalian juga harus semangat ya sama agenda ke depan. Agenda itu-- nggak usah disebutin kalian pasti tahu. :")
Baiklah, mari kita mulai ceritanya..
Liburan semester lalu, tepatnya saat semester tiga menuju ke empat. Saya dan Ayuwe yang notabene anak Jogja tulen, merasa bosan dengan suasana sekitar. Melihat teman-teman pulang ke kota masing-masing, rasanya kita juga harus melakukan perjalanan ke luar kota. Kemudian, disusunlah rencana-rencana liburan.
Dalam merencanakan liburan, saya dan Ayuwe melihat macam-macam aspek (sampai lupa apa saja ._.v) Eniwei, kita masih punya waktu liburan sekitar seminggu. Lumayan masih ada waktu. Saat itu, saya sedang berkeinginan menaiki kereta. Pokoknya ke luar kota pakai kereta. Titik. Mendengar kata kereta, terbesitlah kota Solo-Prameks. Horee rencana awal ke Solo.
Entah karena alasan apa, kita mengubah haluan tersebut menjadi kota Bandung. Bandung?
Ayuwe kemudian mengajak liburan ekonomis ala backpacker. Modal minim, nekat, dan tak tahu jalanan-kita berangkat. Oiya, yang merencanakan berdua, tapi yang dilibatkan/ diajak banyak. Akhirnya yang fix ikut adalah Diandut. Awalnya Diandut merasa risau dan galau terhadap niat saya dan Ayuwe. Hmm setelah melakukan marketing-ngajak- akhirnyaa Dian ikut~
Bismillah, kita berangkat dari Jogja naik kereta~
Cukup melelahkan perjalanan kurang lebih delapan jam di kursi dengan sandaran hampir 90 derajat. Ditambah suasana sekitar yang nggak adil bagi kita. Kursi indah kita, ditempati bapak-bapak bugar yang telah mengambil hak kita :')
Sampailah di stasiun Kiara Condong Bandung. Yaa, kita berhenti di stasiun yang bukan di tengah kota Bandung. Waaw, di luar ekspetasi kita. Daerahnya cukup seram ..... :') Mungkin karena pagi buta yaa?
Lanjut, destinasi pertama kita menuju tempat romantis yang alami :')- Kawah Putih.
Bermodal koneksi internet, kita cari angkot yang menuju ke arah tersebut. Inilah perjalanan~
Dari Stasiun Kiara Condong kita transit dulu ke Terminal Leuwipanjang. Alhamdulillah nggak kesasar, hanya saja kita mendapat harga angkot yang lebih mahal-karena muka kita terlihat wisatawan (baca: binggung). Ini baru ke terminal, menurut pengalaman seseorang, kita harus menaiki dua angkot lagi untuk sampai ke Ciwidey (Lokasi: Kawah Putih). Hanya ada satu angkot yang mengarah ke lokasi tersebut, angkot Elf Putih. Luasnya terminal dan banyaknya angkot berkeliaran membuat kita binggung-yang mana angkotnya? Setelah tanya-tanya, muterin terminal, ketemu juga mobil Elf putih.
Jeng jeng! Jangan kaget dengan kondisi di dalam Elf. Mobil tersebut biasanya diisi 12 orang, tapi kalau di Bandung diisi 16 orang -.- Terlebih durasi perjalanan dua jam, cukup membuat badan saya pegel-pegel dan nggak bisa gerak. Oh My God~~ Masalah biaya, lumayan 10.000 buat perjalanan jauh. Angkot tersebut tidak mengantarkan kita ke lokasi tujuan. Kita masih harus naik angkot berwarna kuning untuk mencapai lokasi pintu gerbang Kawah Putih. haha :') Oh iyaaa, hati-hati ya memilih angkotnya, karena kamu bisa jadi korban aak angkot riba (ambil untung banyak).
Tips: cari yang penuh dengan penumpang di dalamnya. Tanyakan ke penumpang lain, yang kiranya tahu harga angkot biasanya.
Setelah perjalanan panjaaaaaaaaaaang, akhirnyaaaa....
Eits, jangan harap setelah nemu tulisan gini, kawah putih langsung ada~ Kamu masih harus menempuh 5 km menuju kawahnya. Namanya juga daerah gunung, jadi ya jalannya berkelok dan dipenuhi kabut *pagi hari*. Ada beberapa cara yang dapat mengantarkanmu ke lokasi, dengan naik ontang-anting (bayar) atau carter mobil angkot (bayar) ataulebih hemat lagi jalan kaki (yang terakhir nggak rekomen). Haha
Jangan tanya ya, kita ke kawahnya naik apa :')
Yuhuuuuuuuuuuu~
Satu destinasi tercentang. Masih ada banyak lokasi yang menanti dikunjungi, seperti Gedung Sate, Saung Mang Udjo, Ciwalk, Taman Musik, Taman Lansia, BIP, Braga, ITB, Unpad, Lembang, Dago, Taman Jomblo, Gede Bage, Museum Konferensi Asia Afrika, dan lain-lain :')))
Ini postingan udah panjang banget :') hehe
Semoga kalian nggak melupakan pengalaman ini yaaa. Makasih buat kalian. Makasih Ayuwe (moodbuster kita), makasih Diandut, kamu struggle!! Terima kasih Mei, yang mau berbagi kasur dan berbagi ruangan dengan kita bertiga. Maaf bikin acak-acakan :') hehe
Terima kasih Tuhan, telah memberikan pengalaman ini untuk saya :")
XOXO
Hai apa kabar kalian? Saya harap kalian sedang menikmati libur semester ini dengan penuh kebahagiaan. Bahagia bertemu dengan keluarga kalian. Oiya kalian juga harus semangat ya sama agenda ke depan. Agenda itu-- nggak usah disebutin kalian pasti tahu. :")
Baiklah, mari kita mulai ceritanya..
Liburan semester lalu, tepatnya saat semester tiga menuju ke empat. Saya dan Ayuwe yang notabene anak Jogja tulen, merasa bosan dengan suasana sekitar. Melihat teman-teman pulang ke kota masing-masing, rasanya kita juga harus melakukan perjalanan ke luar kota. Kemudian, disusunlah rencana-rencana liburan.
Dalam merencanakan liburan, saya dan Ayuwe melihat macam-macam aspek (sampai lupa apa saja ._.v) Eniwei, kita masih punya waktu liburan sekitar seminggu. Lumayan masih ada waktu. Saat itu, saya sedang berkeinginan menaiki kereta. Pokoknya ke luar kota pakai kereta. Titik. Mendengar kata kereta, terbesitlah kota Solo-Prameks. Horee rencana awal ke Solo.
Entah karena alasan apa, kita mengubah haluan tersebut menjadi kota Bandung. Bandung?
Ayuwe kemudian mengajak liburan ekonomis ala backpacker. Modal minim, nekat, dan tak tahu jalanan-kita berangkat. Oiya, yang merencanakan berdua, tapi yang dilibatkan/ diajak banyak. Akhirnya yang fix ikut adalah Diandut. Awalnya Diandut merasa risau dan galau terhadap niat saya dan Ayuwe. Hmm setelah melakukan marketing-ngajak- akhirnyaa Dian ikut~
Bismillah, kita berangkat dari Jogja naik kereta~
Cukup melelahkan perjalanan kurang lebih delapan jam di kursi dengan sandaran hampir 90 derajat. Ditambah suasana sekitar yang nggak adil bagi kita. Kursi indah kita, ditempati bapak-bapak bugar yang telah mengambil hak kita :')
Penampakan tiga orang di kereta |
Lanjut, destinasi pertama kita menuju tempat romantis yang alami :')- Kawah Putih.
Bermodal koneksi internet, kita cari angkot yang menuju ke arah tersebut. Inilah perjalanan~
Dari Stasiun Kiara Condong kita transit dulu ke Terminal Leuwipanjang. Alhamdulillah nggak kesasar, hanya saja kita mendapat harga angkot yang lebih mahal-karena muka kita terlihat wisatawan (baca: binggung). Ini baru ke terminal, menurut pengalaman seseorang, kita harus menaiki dua angkot lagi untuk sampai ke Ciwidey (Lokasi: Kawah Putih). Hanya ada satu angkot yang mengarah ke lokasi tersebut, angkot Elf Putih. Luasnya terminal dan banyaknya angkot berkeliaran membuat kita binggung-yang mana angkotnya? Setelah tanya-tanya, muterin terminal, ketemu juga mobil Elf putih.
Jeng jeng! Jangan kaget dengan kondisi di dalam Elf. Mobil tersebut biasanya diisi 12 orang, tapi kalau di Bandung diisi 16 orang -.- Terlebih durasi perjalanan dua jam, cukup membuat badan saya pegel-pegel dan nggak bisa gerak. Oh My God~~ Masalah biaya, lumayan 10.000 buat perjalanan jauh. Angkot tersebut tidak mengantarkan kita ke lokasi tujuan. Kita masih harus naik angkot berwarna kuning untuk mencapai lokasi pintu gerbang Kawah Putih. haha :') Oh iyaaa, hati-hati ya memilih angkotnya, karena kamu bisa jadi korban aak angkot riba (ambil untung banyak).
Tips: cari yang penuh dengan penumpang di dalamnya. Tanyakan ke penumpang lain, yang kiranya tahu harga angkot biasanya.
Setelah perjalanan panjaaaaaaaaaaang, akhirnyaaaa....
pintu gerbang wisata kawah putih |
Eits, jangan harap setelah nemu tulisan gini, kawah putih langsung ada~ Kamu masih harus menempuh 5 km menuju kawahnya. Namanya juga daerah gunung, jadi ya jalannya berkelok dan dipenuhi kabut *pagi hari*. Ada beberapa cara yang dapat mengantarkanmu ke lokasi, dengan naik ontang-anting (bayar) atau carter mobil angkot (bayar) atau
Jangan tanya ya, kita ke kawahnya naik apa :')
Kawah Putih , Ciwidey, Bandung, Jawa Barat |
Satu destinasi tercentang. Masih ada banyak lokasi yang menanti dikunjungi, seperti Gedung Sate, Saung Mang Udjo, Ciwalk, Taman Musik, Taman Lansia, BIP, Braga, ITB, Unpad, Lembang, Dago, Taman Jomblo, Gede Bage, Museum Konferensi Asia Afrika, dan lain-lain :')))
Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat |
Semoga kalian nggak melupakan pengalaman ini yaaa. Makasih buat kalian. Makasih Ayuwe (moodbuster kita), makasih Diandut, kamu struggle!! Terima kasih Mei, yang mau berbagi kasur dan berbagi ruangan dengan kita bertiga. Maaf bikin acak-acakan :') hehe
Terima kasih Tuhan, telah memberikan pengalaman ini untuk saya :")
XOXO