Calis: Baca Tulis
2:34 PM
Helo semua. Kepada siapapun yang membaca postingan ini.
Saya akui postingan ini tidak jelas-subjek- yang dituju. Ya
memang begitulah pembaca blog saya. Saya sendiri nggak tahu secara pasti siapa
kalian. Tapi tak selamanya saya nggak tahu. Hehe.. Kadang, di antara para blog
walking, ada juga yang berani menghubungi saya, kebanyakan masih lewat media
sosial.Terima kasih atas respon dan apresiasi kalian terhadap tulisan saya :)
Boleh cerita dulu? Tanpa kalian jawab, saya tetap akan
bercerita.
Membaca dan menulis sering kali menjadi satu kesatuan.
Dimana orang yang suka baca, pasti akan suka menulis. Nggak tahu secara pasti
sih, tapi dari pengalaman saya dan mengamati beberapa teman. Dapat disimpulkan
(hipotesa) tersebut benar. Saya suka membaca dan (kebetulan) saya suka
menulis.
Sejak kapan mulai suka membaca dan menulis?
Binggung juga sejak kapan? Tapi seinget saya, dulu mama saya
sering membelikan majalah Bobo atau Fantasi buat kakak saya. Ya, buat kakak
saya. Maklumlah, anak pertama yang udah sekolah-lancar baca- berprestasi pula~
Sejak itu, saya juga suka meminjam, melihat majalah tersebut. Dimulai dari
cerita Bobo dan kawan-kawan, Nirmala, Bona dan Rong-rong. Dulu seneng sama
gambarnya, apalagi iklannya yang bikin kepingin doang. Tak hanya itu,
saya dulu addict banget sama susu aku dan kau. Dulu susu itu sempat memberikan
bonus cerita bergambar. Saya seneng banget dapet gituan, sampe punya koleksi
banyak. Pernah baca, pangeran yang rambutnya uler? Ya itu yang saya ingat :) Mungkin dari situ jadi
seneng baca.
Saya mengenal dunia menulis sejak SD, namun mulai menekuni
secara pribadi sejak SMP. Saya ingat, waktu SD ada bapak-bapak penjual mainan
sering menjual cerita misteri berseri seharga Rp 500. Kadang ceritanya wagu,
terlalu singkat, kurang horor (tapi tetep beli). Entah saya terinspirasi atau
gimana, saya mulai menjadi pengarang sekaligus penulis mini seri macam cerita
misteri itu. Saya sih ingat pernah bikin begituan, tapi lupa berapa karya yang
saya hasilkan dan judul apa yang saya buat. Eniwei, saya dulu juga sering
disebut pencipta lagu sama anggota keluarga saya. Iya, saya seneng banget bikin
lirik lagu. Kemudian nyanyi sesuka hati, tanpa mikir nada berada dimana :p
*yang ini skip*
Lanjut ke SMP.
Pada zaman ini, saya banyak menjumpai teman saya yang juga doyan baca. Hampir
di antara mereka punya banyak koleksi buku di rumahnya. Mengenal mereka membuka
wawasan saya, bahwa membaca itu seru. Yep! Nggak hanya itu, dari keseringan
membaca dan mengalami kisah remaja yang menyenangkan. Saya dan teman saya mulai
menulis. Simpel sih, nulis pengalaman hari ini, tugas cerpen, dan sebagainya.
Hingga suatu ketika imajinasi tercampur di dalamnya. Iya, masa tersebut adalah masa saya menyukai menulis cerpen.
Saya dan teman saya sampai bertukar cerita hanya untuk saling mengomentari. Kejadian
itu berlanjut hingga SMA. Hai Nda? Masih ingat? Sejak SMP pula, saya mengenal
dunia blog :)
Welcome kak vin :)
Lanjut ke SMA.
SMA adalah masa yang penuh gejolak. Tapi alhamdulillah, gejolak itu jadi
sesuatu hehe.. SMA saya mengenal ekstrakulikuler jurnalistik. Ya, ada sebuah
buletin sekolah yang terbit satu atau dua tahun sekali. Mulai dari situ, saya
mengenal dunia jurnalistik. Menulis yang nggak sekadar seni, sastra, dan
kesukaan. Tapi sebuah profesi yang cukup menarik perhatian saya. Sampai
akhirnya, saya tertarik untuk terjun ke dunia itu dan nekat mengejar keinginan.
Saya nekat ngejar jurusan yang bahas begituan. Walaupun akhirnya, saya nggak
lolos di jurusan itu.
SMA masih seneng nulis cerita juga kok. Sampai suatu ketika
ada lomba cerpen di sekolah. Cerita saya mewakili kelas untuk dilombakan di
sekolah. Yeay nggak disangka, dapet juara 3 :)
Thank to Selvi juga yang ikut andil dalam proses translate :)
Kuliah? Entah
piye ceritanya, saya jadi jarang nulis cerita. Semenjak masuk unit kegiatan
mahasiswa jurnalistik di kampus, saya jadi nulis berita, artikel, press release
dan lainnya. Haha ranahnya beralih. Kadang bete juga, nulis dikejar deadline.
Tapi ya beginilah kerjaan di jurnalistik, deadline selalu. Tapi cukup
menikmati, hingga dapat berbagai kesempatan buat jalan, meliput, bertemu orang
baru, dan menjadi pemantik kesempatan emas lainnya. Alhamdulillah, bisa
menghasilkan juga lewat ini.
Ke depan? Berusaha
untuk tetap menulis sampai nanti nggak tahu kapan. Bagi saya, menulis itu
sebagai sebuah apresiasi terhadap sebuah pikiran di dalam. Kayak tagline blog
ini, membingkai apa yang ada dipikiran :p Satu lagi, saya punya rencana ke
depan-sebut saja proyek-saya pribadi. Saya ingin membuat surat cinta untuk
orang-orang berpengaruh dalam hidup saya. Semoga terealisasi! Amin. Doain ya
pembaca yang niat baca postingan ini atau yang kesasar di blog ini. hehe
XOXO
0 comments