H-2 Berangkat. Berangkat ke mana? Ke seberang pulau yang tak
pernah dikira sebelumnya. Mungkin ini, kali pertama saya pergi sejauh itu. Terlebih
dalam jangka waktu dua bulan.
Dua hari lagi, saya akan meninggalkan kota kelahiran dan tempat
menetap dari kecil sampai segede gini (emang gede?). Dalam rangka apa?
Dalam rangka melakukan kewajiban sebagai mahasiswa UGM (KKN-red). Eits tapi tunggu
dulu. Saya bukan orang yang mengejar nilai doang lewat KKN. Saya ingin mencoba
hal baru. Istilah gaulnya men-challenge diri
sendiri. Mampu nggak sih saya?
Berniat seperti itu, saya kemudian memilih untuk KKN di Luar Jawa.
Memantapkan hati
Banyak pertimbangan sebelum akhirnya memutuskan KKN di Luar
Jawa. Izin orang tua, mental, dan segala faktor pendukung telah
dipertimbangkan. Walaupun pada awalnya, orang tua mengendorkan semangat saya.
Tapi akhirnya, saya berhasil meyakinkan diri saya dan orang tua saya. Lebih
mengesankan lagi, saya mendapat pembelajaran luar biasa dari dosen pembimbing
lapangan (DPL) KKN. Beliau saya-tim memanggilnya Pak Laks. Beliau memberikan
masukan dan menyadarkan kita, bahwa KKN bukan ajang buat pamer kemampuan ke
masyarakat, tapi lebih untuk belajar mengenali diri kita sendiri. Kita yang
belajar dari mereka, bukan mereka yang belajar dari kita. Intinya begitu.
Banyak hal yang ngena banget buat saya pribadi.
Sejak semester lima, saya dan salah satu teman berencana
ingin KKN bersama. Pada akhirnya kami satu tim. Teman saya pun menjadi
koordinator mahasiswa unit (kormanit), dia adalah Erma. Sejak semester lima
pula kita mengurusi segala hal terkait KKN, seperti: mencari DPL, proposal, bikin
proker, surat menyurat, binggung survei, oprec anggota, cari dana, rapat rutin
yang selalu nggak komplit (gara-gara masa aktif kuliah), hingga packing
barang-barang. Alhamdulillah semua proses terasa nikmat kalau diingat-ingat :’)
Perjalanan terjauh
dan terlama
Doain ya, saya akan berangkat tanggal 4 Juli 2015 ke Selaru,
Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. Itu di
mana vin? Jauh. Jauh dari Jogja apalagi Jakarta. Jauh dari Ambon (ibu kota
Maluku). Jauh dari yang dibayangkan :’) Ini gara-gara pengetahuan saya yang
masih situ-situ aja. Saya pun mulai mengenal Indonesia secara lebih luas.
Indonesia nggak cuma Jawa. Indonesia itu LUAAAAAAAS! Cobalah kau tenggok peta
Indonesia, kalau kau berhasil menemukan lokasi Selaru, Saumlaki, Maluku
Tenggara Barat, saya acungi jempol kalau langsung ketemu.
Silakan kalau kalian mau bilang saya apa-yang jelas ini
memang perjalanan terjauh dan terlama saya. Maklumlah anak rumahan yang kalau
pergi banyak pertimbangan. Dua bulan adalah masa saya belajar. Saya nggak akan
menggunakan kata mengabdi atau pemberdayaan. Bagi saya, dua kata itu berat
untuk diimplementasikan. Mengabdi? Bagi saya nggak cukup dua bulan, apalagi
memberdayakan? Aspek-aspek pemberdayaan itu banyak, nggak cukup kalau dua
bulan. Bagi anak jurusan PSdK mungkin bisa menjelaskan lebih detail . Pengen
tahu, kita bisa diskusi bareng :D
Wah tak menyangka, tulisan ini sudah mbleber (tumpah-red) kemana-mana. Saya cukupkan
sekian. Sampai ketemu bulan September yaaaaa! Pasti akan buanyaaak cerita yang
pastinya berkesan dan semoga akan tertuang di blog ini. I will miss you. Saya pergi
untuk kembali. Sampai ketemu lagi Mama, Papa, Mbah Kakung, Ibu, keluarga
Mozhaf, Ciwi-ciwi strong woman, kepiks, mbak dianz yang lagi KKN juga, Mei yang
KP, dan bribikan yang tertunda. Semoga kita bisa merealisasikan proyek setelah
KKN dan wisuda di tahun 2016 ya :D Amiiiin
Salam dengan cinta,
Vindi
XOXO