Ini adalah postingan terakhir di Januari 2019 sekaligus ujung dari Vindia Cerita. Terima kasih kepada diriku sendiri untuk terus memperbaiki diri, menyayangi diri, menghargai proses, dan lain-lain. Terima kasih pada 30 hari yang masih diberi kehidupan dari Tuhan.
Cerita Vindia yang terangkai dalam 30 hari bercerita ini cukup impulsif. Saat tahun baru, impulsif banget. Yuk nulis blog! Akhirnya malah jadi nantangin diri untuk nulis 30 hari. Beberapa hal cukup faedah, sisanya banyak cerita yang justru curhat colongan.
Dalam waktu sebulan, aku menemukan beberapa poin di antaranya:
-Nulis rutin 30 hari itu gampang-gampang tapi sulit. Beberapa kali hilang ide dan nggak tahu harus posting apa—tapi terselamatkan dengan last minute—nggak mau kalah sama tantangan. Aku nggak pengen ada bolong di 30 hari. Hamdalah, its a wrap! Nggak ada bolong~
- Aku menulis sama saja aku sedang gelisah. Banyak orang bilang, salah satu cara untuk menjaga diri agar tetap waras adalah menulis. Menulis dengan tangan dan pena atau bolpoint sejenisnya. Ini benar-benar ku alami dalam dua tahun terakhir. Aku membuka jurnal dan menemukan tulisan saat ‘jatuh’. Menulis jadi obat penenang tersendiri bagiku.
- Ide nggak selalu tereksekusi. Meskipun impulsif dalam membuat tantangan 30 hari bercerita, aku tetap punya daftar postingan yang kiranya bakal ditulis. Eh tahunya, ide dan wacana belum tergarap. Aku sebenarnya cuma nulis 10 daftar untuk 10 hari pertama. Sisanya jalani aja~ Sisa ide yang belum terjamah bakalan aku susulin di postingan bulan depan yah! Tidak janji, hanya memotivasi diri biar nulis lagi.
- Menulis untuk diri sendiri. Tulisan yang aku buat didedikasikan untuk diri sendiri. Struggling to self love. Jadi maaf kalau isinya mirip sama perasaan dan isu lingkungan yang lagi ramai. Aku mencari topik yang emang beneran terjadi.
Terima kasih untuk teman WhatsApp-ku yang senang hati direcokin sama curhatanku. Komputer kantor dan jaringan internetnya. Terima kasih pada sahabat dan orang-orang yang di sekitarku, kalian inspirasiku. Terima kasih kepada Syifa—laptopku dari 2013. Tak lupa, kepada pembaca yang meluangkan waktu membaca postinganku. Thank uuuuuuu!
Salam sayang,
Photo by Maddi Bazzocco on Unsplash |
Cerita Vindia yang terangkai dalam 30 hari bercerita ini cukup impulsif. Saat tahun baru, impulsif banget. Yuk nulis blog! Akhirnya malah jadi nantangin diri untuk nulis 30 hari. Beberapa hal cukup faedah, sisanya banyak cerita yang justru curhat colongan.
Dalam waktu sebulan, aku menemukan beberapa poin di antaranya:
-Nulis rutin 30 hari itu gampang-gampang tapi sulit. Beberapa kali hilang ide dan nggak tahu harus posting apa—tapi terselamatkan dengan last minute—nggak mau kalah sama tantangan. Aku nggak pengen ada bolong di 30 hari. Hamdalah, its a wrap! Nggak ada bolong~
- Aku menulis sama saja aku sedang gelisah. Banyak orang bilang, salah satu cara untuk menjaga diri agar tetap waras adalah menulis. Menulis dengan tangan dan pena atau bolpoint sejenisnya. Ini benar-benar ku alami dalam dua tahun terakhir. Aku membuka jurnal dan menemukan tulisan saat ‘jatuh’. Menulis jadi obat penenang tersendiri bagiku.
- Ide nggak selalu tereksekusi. Meskipun impulsif dalam membuat tantangan 30 hari bercerita, aku tetap punya daftar postingan yang kiranya bakal ditulis. Eh tahunya, ide dan wacana belum tergarap. Aku sebenarnya cuma nulis 10 daftar untuk 10 hari pertama. Sisanya jalani aja~ Sisa ide yang belum terjamah bakalan aku susulin di postingan bulan depan yah! Tidak janji, hanya memotivasi diri biar nulis lagi.
- Menulis untuk diri sendiri. Tulisan yang aku buat didedikasikan untuk diri sendiri. Struggling to self love. Jadi maaf kalau isinya mirip sama perasaan dan isu lingkungan yang lagi ramai. Aku mencari topik yang emang beneran terjadi.
Terima kasih untuk teman WhatsApp-ku yang senang hati direcokin sama curhatanku. Komputer kantor dan jaringan internetnya. Terima kasih pada sahabat dan orang-orang yang di sekitarku, kalian inspirasiku. Terima kasih kepada Syifa—laptopku dari 2013. Tak lupa, kepada pembaca yang meluangkan waktu membaca postinganku. Thank uuuuuuu!
Salam sayang,