Beberapa bulan lalu, berkesempatan ke luar negeri bareng teman. Soal rencana dan persiapan, semua ada di postingan ini.Nah kali ini, aku mencoba melanjutkan cerita.
DAY 1!
Hari pertama tiba di Singapura, tepatnya tanggal 7 Maret 2019. Akhirnya tiba juga di negara berlambang singa. Dari yang awalnya cuma nulis konten sponsored tentang Singapura, sekarang bisa sampai.
Tentu lokasi pertama menapakan kaki di Singapura adalah Bandara Changi. Kami turun di Terminal 4 Changi--yang isinya nggak ada apa-apa menurut kita. Setibanya di Changi, kami bergegas ke imigrasi. Banyak traveler bercerita tentang nasib apes soal imigrasi di Singapura, sempat deg-degan tapi all is well. Lancaaar banget. Ditanyain dari Jogja mau liburan ya? Menginap di mana? Lalu cap stempel, selamat liburan~
Selanjutnya, kami menuju ke Terminal 2 di Changi. Berencana mau makan siang atau istirahat sebentar karena jam check in baru bisa pukul 14.00 waktu Singapura. Kenapa kami ke Terminal 2? Karena di sana ada monorail atau MRT yang bisa mengantar ke penginapan. Akses dari Terminal 4 ke Terminal 2 dengan shuttle bus yang disediakan oleh Changi.
Tiba di Changi Terminal 2, jangan lupa buat beli kartu akses monorail, bus, dan LRT dengan Singapore Tourist Pass (STP). Kartu tersebut dijual sebelum pintu masuk stasiun MRT. Satu hari seharga 10 SGD, buat tiga hari ada diskon 10 SGD dengan mengembalikan kartu di akhir perjalanan. Oiya, jangan lupa ambil peta wisata yang tersedia di Changi. Itu sangat membantu banget buat tahu lokasi dan stasiun terdekat.
Setelah mengantongi STP, kami menuju penginapan di kawasan Little India. Kami turun di Fareer Park Hospital dengan MRT. Lewat jalur ungu MRT tapi sebelumnya, kami sempat menggunakan LRT. Kita tahu karena ambil peta, jadi jangan lupa yaa.. Hahahaha Ini pertama kalinya naik LRT dan MRT, maklum di Indonesia pada bulan Maret belum jadi.
First impression naik, rapi dan bersih banget. Nyaman jadinya~ Fyi, jalan-jalan kali ini niatnya ingin jalan-jalan. Nggak ada upload-upload atau tag-tag. Inginnya jalan-jalan, menikmati liburan. Jadi sampai tiba di penginapan, kami nggak ada beli kartu simcard lokal. Nggak pakai paket internet dari Indonesia. Kami cuma modal wifi bandara dan stasiun. Sisanya bertanya dan bertanya terus.
Akhirnya, tiba juga di kawasan Little India. Saat itu terlihat sepi, jalanan juga nggak ramai seperti kota-kota besar di Indonesia. Lagi-lagi, bersih. Orang menyebrang juga di zebracross, mengikuti aturan, sampai memprioritaskan pejalan kaki.
Nggak jauh dari exit station Fareer Park, kami menuju hostel bernama ABC Premium Hostel. Kami memilih hostel tersebut karena fasilitas, harga, dan lokasi yang terjangkau. Kamu bisa kepo-kepo di Google atau aplikasi pesan online.
Setelah check in, kami menuju kamar. Istirahat sebentar lalu menuju destinasi pertama, yaitu Haji Lane. Berhubung nggak ada wifi dan kuota inet, kamu bermodal tanya-tanya orang. Sempet kesasar dikit tapi akhirnya ketemu. Di sana ada Kampong Glam dan masjid ikonik yang bikin betah, Masjid Sultan. Seriusan kami dari Magrib sampai Isya ada kali di sana. Tak lupa jajan cantik teh tarik dan makanan nasi lemak di kawasan Haji Lane.
Jangan lupa beli kartu simcard lokal untuk memudahkan perjalananmu. Kami mampir ke Sevel beli sim lokal seharga 15 SGD dengan merek Singtel. Kuotanya tumpah-tumpah, pakai satu kartu buat berdua.
Singapura malam hari mulai memancarkan lampu dari gedung pencakar langit. Kami memilih untuk ke Bugis Street di antara orang-orang pulang kerja dengan dasi dan kemejanya. Tak lupa banyak orang olahraga lari. Kami keliling Singapura naik bus malam hari. Syahdu juga.
Mampir ke Bugis Street, kami nggak beli banyak oleh-oleh. Karena niatnya jalan-jalan~ Kalau kalian ingin belanja oleh-oleh murah, mampir ke toko ABC di Bugis. Dijamin kalap~ Oiya, kami juga sempet mampir ke Clarke Quay. Cantik di malam hari dengan gemerlap lampu dan sungai bersih. Di sini tempat orang-orang kantoran buat lepas penat, ada banyak warung yang bisa dijajal sambil mabu-mabuan.
Mengingat kaki mulai gempor dan semakin malam. Kami memutuskan pulang ke hostel. Bersih diri dan tidooor.
DAY 1!
Hari pertama tiba di Singapura, tepatnya tanggal 7 Maret 2019. Akhirnya tiba juga di negara berlambang singa. Dari yang awalnya cuma nulis konten sponsored tentang Singapura, sekarang bisa sampai.
Tentu lokasi pertama menapakan kaki di Singapura adalah Bandara Changi. Kami turun di Terminal 4 Changi--yang isinya nggak ada apa-apa menurut kita. Setibanya di Changi, kami bergegas ke imigrasi. Banyak traveler bercerita tentang nasib apes soal imigrasi di Singapura, sempat deg-degan tapi all is well. Lancaaar banget. Ditanyain dari Jogja mau liburan ya? Menginap di mana? Lalu cap stempel, selamat liburan~
Selanjutnya, kami menuju ke Terminal 2 di Changi. Berencana mau makan siang atau istirahat sebentar karena jam check in baru bisa pukul 14.00 waktu Singapura. Kenapa kami ke Terminal 2? Karena di sana ada monorail atau MRT yang bisa mengantar ke penginapan. Akses dari Terminal 4 ke Terminal 2 dengan shuttle bus yang disediakan oleh Changi.
Tiba di Changi Terminal 2, jangan lupa buat beli kartu akses monorail, bus, dan LRT dengan Singapore Tourist Pass (STP). Kartu tersebut dijual sebelum pintu masuk stasiun MRT. Satu hari seharga 10 SGD, buat tiga hari ada diskon 10 SGD dengan mengembalikan kartu di akhir perjalanan. Oiya, jangan lupa ambil peta wisata yang tersedia di Changi. Itu sangat membantu banget buat tahu lokasi dan stasiun terdekat.
Setelah mengantongi STP, kami menuju penginapan di kawasan Little India. Kami turun di Fareer Park Hospital dengan MRT. Lewat jalur ungu MRT tapi sebelumnya, kami sempat menggunakan LRT. Kita tahu karena ambil peta, jadi jangan lupa yaa.. Hahahaha Ini pertama kalinya naik LRT dan MRT, maklum di Indonesia pada bulan Maret belum jadi.
First impression naik, rapi dan bersih banget. Nyaman jadinya~ Fyi, jalan-jalan kali ini niatnya ingin jalan-jalan. Nggak ada upload-upload atau tag-tag. Inginnya jalan-jalan, menikmati liburan. Jadi sampai tiba di penginapan, kami nggak ada beli kartu simcard lokal. Nggak pakai paket internet dari Indonesia. Kami cuma modal wifi bandara dan stasiun. Sisanya bertanya dan bertanya terus.
Akhirnya, tiba juga di kawasan Little India. Saat itu terlihat sepi, jalanan juga nggak ramai seperti kota-kota besar di Indonesia. Lagi-lagi, bersih. Orang menyebrang juga di zebracross, mengikuti aturan, sampai memprioritaskan pejalan kaki.
Nggak jauh dari exit station Fareer Park, kami menuju hostel bernama ABC Premium Hostel. Kami memilih hostel tersebut karena fasilitas, harga, dan lokasi yang terjangkau. Kamu bisa kepo-kepo di Google atau aplikasi pesan online.
Setelah check in, kami menuju kamar. Istirahat sebentar lalu menuju destinasi pertama, yaitu Haji Lane. Berhubung nggak ada wifi dan kuota inet, kamu bermodal tanya-tanya orang. Sempet kesasar dikit tapi akhirnya ketemu. Di sana ada Kampong Glam dan masjid ikonik yang bikin betah, Masjid Sultan. Seriusan kami dari Magrib sampai Isya ada kali di sana. Tak lupa jajan cantik teh tarik dan makanan nasi lemak di kawasan Haji Lane.
Jangan lupa beli kartu simcard lokal untuk memudahkan perjalananmu. Kami mampir ke Sevel beli sim lokal seharga 15 SGD dengan merek Singtel. Kuotanya tumpah-tumpah, pakai satu kartu buat berdua.
Singapura malam hari mulai memancarkan lampu dari gedung pencakar langit. Kami memilih untuk ke Bugis Street di antara orang-orang pulang kerja dengan dasi dan kemejanya. Tak lupa banyak orang olahraga lari. Kami keliling Singapura naik bus malam hari. Syahdu juga.
Mampir ke Bugis Street, kami nggak beli banyak oleh-oleh. Karena niatnya jalan-jalan~ Kalau kalian ingin belanja oleh-oleh murah, mampir ke toko ABC di Bugis. Dijamin kalap~ Oiya, kami juga sempet mampir ke Clarke Quay. Cantik di malam hari dengan gemerlap lampu dan sungai bersih. Di sini tempat orang-orang kantoran buat lepas penat, ada banyak warung yang bisa dijajal sambil mabu-mabuan.
Mengingat kaki mulai gempor dan semakin malam. Kami memutuskan pulang ke hostel. Bersih diri dan tidooor.