Masih nggak menyangka bisa menghabiskan waktu cuti buat liburan di tempat yang nggak terpikirkan sebelumnya... Siap-siap, aku bakalan cerita panjang soal pengalaman liburanku di Surabaya dan Madura!
INI AKAN JADI TULISAN SUPER PANJANG KARENA NGEDRAFTNYA AJA BERMINGGU-MINGGU. :")))))
Seminggu sebelum berangkat ke Surabaya, tepatnya hari Sabtu siang. Dalam sebuah WhatsApp grup, temanku bernama Erma mengajak makan siang. Ajakan tersebut memulai percakapan panjang. Dari ajakan makan siang yang akhirnya malah malam mingguan ini cerita bermula.
Sabtu, aku masih bekerja shift. Otomatis, ajakan makan siang Erma nggak bisa dipenuhi. Sementara si Bella--teman kami dalam satu grup juga nggak bisa memenuhi karena berada di rumah. Alhasil, kami malah saling curhat kalau hari ini malam minggu. Dari sambatan biasa, aku melontarkan ajakan buat bertemu sepulang kerja atau sore harinya.
Kami akhirnya bertemu di sebuah pusat perbelanjaan lalu makan bareng di sebuah warung. Pertemuan yang lebih banyak sharing ini bermuara pada rencana Erma kondangan ke Surabaya. Ternyata nggak cuma kondangan, Erma punya rencana lain untuk liburan ke Madura. Ia pun mengajak kami untuk ikut.
Sebagai anak yang sedang bosan dengan rutinitas, ajakan liburan sangat menggiurkan. Terlebih, aku memang sudah punya rencana cuti. Yeay, mestakung gitu deh! Rencana sedikit terhambat melihat jadwal shift yang sedikit bentrok. Namun akhirnya teratasi dengan tukar jadwal, Thanks Mbak Tin!
Senin, 4 November 2019.
Aku dan temanku, Bella merencanakan untuk beli tiket kereta dari Yogyakarta ke Surabaya. Namun sayang ketidakpastian mulai muncul, soal agenda weekend di kantor Bella. Akhirnya, kami memutuskan untuk menunda pembelian tiket kereta.
Beberapa hari berselang, aku memutuskan untuk beli tiket sendiri karena takut kehabisan. Mengingat saat terakhir buka tiket, cuma tinggal hitungan jari. Hmm.. Akhirnya memberanikan diri beli tiket berangkat. Lalu perjalanan ke timur ini menjadi pengalaman naik kereta Yogyakarta-Surabaya sendirian. Sebelumnya pasti ramean~ Beda kalau ke barat, udah sering sendirian ;")
Jumat, 8 November 2019.
Akhirnya pas hari H keberangkatan, aku berangkat seorang diri. Sementara Erma dan temannya Wulan sudah berada di Surabaya. Bella apa kabar? Dia baru ngabarin siang jelang sore, pas jam pulang kantor. Seneng banget pas tahu, kalau dia jadi ikutan trip ke Madura~ Horeeeeeeee! Seneng banget, akhirnya~ Doa-doa yang kami panjatkan diaminkan semesta~
Perjalanan kereta ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan kereta ekonomi Sri Tanjung. Berhubung seorang diri, aku menghabiskan 1,5 perjalanan di restorasi untuk makan. Kereta tiba pukul setengah 3 sore. Setiba di Stasiun Gubeng, langsung mampir ke masjid dekat stasiun. Udah kayak warlok gitu, nggak bingung (bangga).
Mampir salat sebentar dan leyeh-leyeh karena Surabaya panas banget. Lebih tepatnya gerah gitu, sementara di masjid sangat adem. Sembari leyeh-leyeh, aku coba pesan ojek online menuju penginapan Erma dan Wulan. Asli ya, susah banget dapat sopir yang mau. Setelah order berulang tanpa ada yang mau angkut, akhirnya ada sopir yang mengangkut. Beliau kirim pesan, "Mbak saya masih di Menur. Mau nungguin nggak?"
Berhubung saya nggak tahu lokasi Menur di mana dan malas order dengan ketidakpastian, akhirnya aku jawab.
"Iya, Pak. Nggak apa-apa. Saya tunggu."
Yeay, akhirnya setelah menunggu beberapa saat. Sopir tiba juga di masjid dan mengantarku ke lokasi. Selama perjalanan ke penginapan, memoriku soal Surabaya kembali muncul. Udah beberapa emang ke Surabaya dan selalu menyenangkan, walaupun sekarang makin panas. Hahaha...
Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya tiba di penginapan kawasan Siwalankerto. Berhubung hari Jumat (long weekend), Jalanan di SBY macet-macet sedap. Ternyata, kemacetan semakin menjadi saat malam hari. Erma dan Wulan akan kondangan, lalu aku awalnya akan kondangan juga (jadi penyusup). Namun akhirnya, macet dan sopir ojek online semakin menolak orderan kami. Akhirnya aku dan Wulan cuma nongkrong di bawah penginapan. Penginapan mirip apartemen, lantai bawah ada warung-warung makan gitu.
Rencana kondangan sempat teralihkan dengan ajakan eksplore Kota Surabaya oleh temanku. Berhubung nggak ada rencana apa-apa, aku coba bertanya pada 'warga lokal' lewat temanku Inur. Ternyata, dia sudah jam pulang kerja dan tak memiliki agenda. Lalu kami berencana ke daerah kota, kami saling share tempat wisata malam di Surabaya. Udah tuh, banyak pilihan dan bingung harus ke mana. Akhirnya ngide ke Taman BMX, yaudah sepakat kita akan bertemu di sana.
Lokasinya cukup di tengah kota, aku ke daerah utara. Kantor Inur katanya dekat situ. Namun sayang, keinginan main skateboard dan BMX (padahal cuma lihat) nihil~ Karena macet parah dan nggak ada ojek online yang angkut ke kota. Padahal si Inur udah nungguin dari jam berapa. Maaf yaaaaaaaaa....
Dengan perasaan tidak enak karena udah ditungguin tapi malah gagal. Aku menyarankan Inur ke penginapan yang ternyata searah jalan pulang.
"Udah ke sini aja ya. Ada Starbuck di sini."
Makasi, Inur! Maaf ya ganggu jam pulang kantor.
INI AKAN JADI TULISAN SUPER PANJANG KARENA NGEDRAFTNYA AJA BERMINGGU-MINGGU. :")))))
Seminggu sebelum berangkat ke Surabaya, tepatnya hari Sabtu siang. Dalam sebuah WhatsApp grup, temanku bernama Erma mengajak makan siang. Ajakan tersebut memulai percakapan panjang. Dari ajakan makan siang yang akhirnya malah malam mingguan ini cerita bermula.
Sabtu, aku masih bekerja shift. Otomatis, ajakan makan siang Erma nggak bisa dipenuhi. Sementara si Bella--teman kami dalam satu grup juga nggak bisa memenuhi karena berada di rumah. Alhasil, kami malah saling curhat kalau hari ini malam minggu. Dari sambatan biasa, aku melontarkan ajakan buat bertemu sepulang kerja atau sore harinya.
Kami akhirnya bertemu di sebuah pusat perbelanjaan lalu makan bareng di sebuah warung. Pertemuan yang lebih banyak sharing ini bermuara pada rencana Erma kondangan ke Surabaya. Ternyata nggak cuma kondangan, Erma punya rencana lain untuk liburan ke Madura. Ia pun mengajak kami untuk ikut.
Sebagai anak yang sedang bosan dengan rutinitas, ajakan liburan sangat menggiurkan. Terlebih, aku memang sudah punya rencana cuti. Yeay, mestakung gitu deh! Rencana sedikit terhambat melihat jadwal shift yang sedikit bentrok. Namun akhirnya teratasi dengan tukar jadwal, Thanks Mbak Tin!
Senin, 4 November 2019.
Aku dan temanku, Bella merencanakan untuk beli tiket kereta dari Yogyakarta ke Surabaya. Namun sayang ketidakpastian mulai muncul, soal agenda weekend di kantor Bella. Akhirnya, kami memutuskan untuk menunda pembelian tiket kereta.
Beberapa hari berselang, aku memutuskan untuk beli tiket sendiri karena takut kehabisan. Mengingat saat terakhir buka tiket, cuma tinggal hitungan jari. Hmm.. Akhirnya memberanikan diri beli tiket berangkat. Lalu perjalanan ke timur ini menjadi pengalaman naik kereta Yogyakarta-Surabaya sendirian. Sebelumnya pasti ramean~ Beda kalau ke barat, udah sering sendirian ;")
Jumat, 8 November 2019.
Akhirnya pas hari H keberangkatan, aku berangkat seorang diri. Sementara Erma dan temannya Wulan sudah berada di Surabaya. Bella apa kabar? Dia baru ngabarin siang jelang sore, pas jam pulang kantor. Seneng banget pas tahu, kalau dia jadi ikutan trip ke Madura~ Horeeeeeeee! Seneng banget, akhirnya~ Doa-doa yang kami panjatkan diaminkan semesta~
Perjalanan kereta ditempuh sekitar 5-6 jam menggunakan kereta ekonomi Sri Tanjung. Berhubung seorang diri, aku menghabiskan 1,5 perjalanan di restorasi untuk makan. Kereta tiba pukul setengah 3 sore. Setiba di Stasiun Gubeng, langsung mampir ke masjid dekat stasiun. Udah kayak warlok gitu, nggak bingung (bangga).
Mampir salat sebentar dan leyeh-leyeh karena Surabaya panas banget. Lebih tepatnya gerah gitu, sementara di masjid sangat adem. Sembari leyeh-leyeh, aku coba pesan ojek online menuju penginapan Erma dan Wulan. Asli ya, susah banget dapat sopir yang mau. Setelah order berulang tanpa ada yang mau angkut, akhirnya ada sopir yang mengangkut. Beliau kirim pesan, "Mbak saya masih di Menur. Mau nungguin nggak?"
Berhubung saya nggak tahu lokasi Menur di mana dan malas order dengan ketidakpastian, akhirnya aku jawab.
"Iya, Pak. Nggak apa-apa. Saya tunggu."
Yeay, akhirnya setelah menunggu beberapa saat. Sopir tiba juga di masjid dan mengantarku ke lokasi. Selama perjalanan ke penginapan, memoriku soal Surabaya kembali muncul. Udah beberapa emang ke Surabaya dan selalu menyenangkan, walaupun sekarang makin panas. Hahaha...
Sekitar 30 menit perjalanan, akhirnya tiba di penginapan kawasan Siwalankerto. Berhubung hari Jumat (long weekend), Jalanan di SBY macet-macet sedap. Ternyata, kemacetan semakin menjadi saat malam hari. Erma dan Wulan akan kondangan, lalu aku awalnya akan kondangan juga (jadi penyusup). Namun akhirnya, macet dan sopir ojek online semakin menolak orderan kami. Akhirnya aku dan Wulan cuma nongkrong di bawah penginapan. Penginapan mirip apartemen, lantai bawah ada warung-warung makan gitu.
Rencana kondangan sempat teralihkan dengan ajakan eksplore Kota Surabaya oleh temanku. Berhubung nggak ada rencana apa-apa, aku coba bertanya pada 'warga lokal' lewat temanku Inur. Ternyata, dia sudah jam pulang kerja dan tak memiliki agenda. Lalu kami berencana ke daerah kota, kami saling share tempat wisata malam di Surabaya. Udah tuh, banyak pilihan dan bingung harus ke mana. Akhirnya ngide ke Taman BMX, yaudah sepakat kita akan bertemu di sana.
Lokasinya cukup di tengah kota, aku ke daerah utara. Kantor Inur katanya dekat situ. Namun sayang, keinginan main skateboard dan BMX (padahal cuma lihat) nihil~ Karena macet parah dan nggak ada ojek online yang angkut ke kota. Padahal si Inur udah nungguin dari jam berapa. Maaf yaaaaaaaaa....
Dengan perasaan tidak enak karena udah ditungguin tapi malah gagal. Aku menyarankan Inur ke penginapan yang ternyata searah jalan pulang.
"Udah ke sini aja ya. Ada Starbuck di sini."
Makasi, Inur! Maaf ya ganggu jam pulang kantor.