The Power of Music
2:41 PMDay 8.
Sudah berapa playlist yang kamu buat di Spotify, YouTube, atau platform lainnya? Kalau aku jawab, pastinya banyaaaaaaaak! Musik adalah teman sampinganku selama beraktivitas. Kebiasaan mendengarkan musik ini udah lama dijalani, nggak ingat dengan pasti sejak kapan. Akan tetapi, aku masih menyimpan beberapa memori soal musik.
Saat kecil, orangtuaku sering memutar MP3 Player di rumah sambil menyetel lagu anak-anak. Nggak jarang diselingi lagu-lagu kesukaan Papaku. Oiya, yang suka nyetel musik di rumah adalah papa. Nggak ingat dengan jelas lagu siapa dan judulnya apa, paling membekas di ingatan cuma lagu Mamamia dan Dancing Queen-nya ABBA.
Sampai suatu ketika ada teman ke rumah sambil nyeletuk, "babemu suka nyetel MP3?"
"Iya," jawabku.
"Biasa nyetel apa?" Tanyanya.
Ku jawab apa adanya, "nggak tahu lagu siapa."
Lalu dia menjawab, "terakhir ke rumahmu, lagi nyetel Celine Dion. Masak nggak tahu?"
Lha dia malah yang paham.
Musik udah jadi bagian dari fase kehidupan. Saat SMP, suka banget dengerin radio. Mulai dari Yasika FM, Prambors, Unisi Radion, RedjoBuntung, Geronimo, dan lain-lain. Kebiasaan dengerin radio masih bertahan sampai kuliah, bedanya lebih sering dengerin Swaragama dan intensitasnya makin berkurang.
Selain radio, dulu juga suka download lagu pakai 4shared di warnet. Astaga ketahuan umur wkwk. Trus edit tema di Winamp. Nggak lupa MP3 yang suka dinyalakan pakai handphone. Sungguh fase-fase doyan main di komputer sambil nyetel lagu di Winamp adalah fase santai yang me time banget. Lebih selo lagi, dulu suka ngetik lirik di Ms Word. Dengerin lagu sambil nge-pause lagu. Kalau sekarang, boro-boro~ Gugling aja...
The Power of Music
Kalau lagi sedih, doyan banget dengerin lagu sedih. Berasa orang paling sedih seluruh dunia, udah nikmatin aja sedihnya... Kalau lagi senang, ya bisa dengerin lagu super happy. Mendengarkan musik sangat dipengaruhi oleh mood. Kalau lagi stres dan banyak pikiran, playlist akustik jadi obat tenang.
Ngobrolin soal musik seperti judulnya, The Power of Music. Aku pernah nonton serial Netflix berjudul 100 Humans. Salah satu episodenya memberikan gambaran soal pengaruh musik terhadap rasa dan kenikmatan saat makan. Tidak ingat pasti dalam episode berapa, ada bagian yang menunjukkan eksperimen musik dan cita rasa makanan. Takjub sekali, ternyata musik bisa sangat memengaruhi rasa makanan. Lebih tepatnya suasana yang dibangun dengan iringan musik mampu memengaruhi kenikmatan dalam makanan.
Kalau sebelumnya, musik mampu memengaruhi mood. Sekarang jadi makin mengerti kalau musik bisa sampai berdampak pada cita rasa makanan. Padahal rasa makanannya sama, tapi contoh kasus dengan variabel berbeda di 100 Humans begitu mencengangkan. Halah~
Beberapa lagu yang masuk list everlasting adalah
→True Colours, Original Soundtrack-nya Trolls.
→ Gemintang, Andien Aisyah.
→ Adelaide Sky, Adhitia Sofyan.
→ Sssttt....., Sore.
→ Timur, The Adams.
→ Lagu Untuk Matahari, Tulus.
→ Indah Bagiku, Indah Bagimu, Bagas Zaki.
→ Rumpang, Nadin Amizah.
→ Dekat di Hati, RAN.
→ Mari Bercinta, Sheila on 7.
Lagu-lagu yang nggak ada angin, nggak ada hujan kadang didengarkan belakangan. Padahal lagu lawas kebanyakan.
Cheers,
0 comments